Putih Abu - abu masa silam seseorang beraneka ragam. Ada yang
penuh dengan kenangan pahit untuk direview
ulang, tak jarang pula manis untuk disave
dalam buku catatan.
Sebelum berbagi kisah masa lalu, saya mengucap syukur
yang sangat kepada Tuhan Sang Maha Pengatur sandiwara kehidupan. Karena dengan garis track record beliau, sungguh saya
rasakan berbagai macam nikmat bocoran surga, satu diantaranya adalah ketika saya
menjalani profesi sebagai Pengecer Tabloid 2Mingguan.
Berawal ketika saya sedang duduk di bangku kuliyah S1
semester awal dulu. Saya mendapatkan penawaran dari kakak nomer 3 untuk menjadi
agen / pengecer Tabloid 2Mingguan. Tanpa berpikir panjang, saya langsung setuju
dengan tawaran itu, karena dengan keyakinan bahwa jalan sukses seseorang pasti
bermacam – macam.
Hari pertama saya menjajakan Tabloid, berhasil terjual 14
eksemplar, maklum masih pemula. Meski hanya sedikit dari sisi materi / laba
yang diperoleh, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman, seperti :
Bagaimana cara mengenalkan diri, mengenalkan produk, meyakinkan kepada coustemer agar menjadi interested untuk membelinya.
Dari minggu ke minggu, peminat dan pelanggan semakin berkembang.
Sehingga tanpa terasa belum genap satu tahun, angka 14 pada mulanya, berubah
drastis menjadi 104 eksemplar yang harus saya selesaikan dalam waktu 2Minggu
sekali.
Data base pelanggan saya multi lini (berbagai macam lapisan masyarakat). Ada dari para pejabat madrasah / sekolah, guru
ngaji,perangkat desa, petugas KUA, pengusaha hingga anggota KPU. Berkat sering
berinteraksi dengan beliau – beliau, saya mendapatkan kesempatan emas untuk
mendapatkan ribuan transferan ilmu
dan pengalaman kehidupan. Sebab, tak jarang saya diajak berlama – lama ngobrol
/ sharing berbagai informasi oleh
para pelanggan, eits!!! Tanpa melupakan kewajiban pokok lho, “terus menjalankan
dagangan tabloid yang masih belum tuntas terbagikan kepada pelanggan lain”.
Profesi ini bertahan sekitar satu tahun setengah. Dikarenakan
jam terbang kuliah semakin bertambah, otomatis harus mulai mengurangi durasi
dilapangan untuk mencari uang, hehehe. Namun, sebelum saya memutuskan hengkang
sepenuhnya, sebagian pelanggan saya serahkan kepada rekan lain yang berkenan
untuk meneruskan. Perlahan saya berpamitan kepada distributor, dan Alhamdulillah
akhirnya disetujui untuk undur diri / berhenti.
Begitulah sekelumit kisah masa lalu saya. Kisah yang mapu
membangun paradigma besar dalam diri saya untuk menghargai masa lalu, biarpun
pahit / hina bagi minoritas orang, yang jelas manis saya rasakan, sebab kita
bisa merasakan manis gara – gara pernah
merasakan pahit. Dan buah / hikmah besar
yang saya nikmati hingga saat ini adalah : profesi masa lalu pada hakikatnya
membangun sebuah jaringan / link social,
bisnis, knowledge, sekaligus
pembuktian nyata adanya teori banyak sahabat / kenalan, banyak pula rejeki.
Amin
Aron Prabowo – Bersama Menggapai Sukses Sejati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gu8uG Sumbang Saran Sahabat Sapu Jagad